Thursday, November 09, 2006

The porcupine syndrome

The porcupine syndrome, istilah yang aku dapat dari Shin Seiki Evangelion. Keadaan yang dialami oleh sang tokoh utama, Shinji Ikari. Dalam cerita itu, ia senantiasa menutup dirinya, dan oleh pembimbingnya, Misato, hal itu diidentikkan dengan seekor landak yang kesepian. Si landak itu menutup hatinya sendiri, menyendiri dan tidak ingin mendekati siapapun, karena ia takut akan duri di tubuhnya. Landak itu takut untuk berteman, karena ia menyadari bahwa duri di tubuhnya itu akan melukai semua yang datang mendekat kepadanya. Apabila ia nanti melukai makhluk tersebut, yang terluka itu akan menjauhinya, dan itu akan membuatnya merasa sangat terasing.

Jadi? Jadi, di dalam perumpamaan ini, si landak sebenarnya berpikir jauh di dalam hatinya, bahwa apabila ia mendekati orang lain, ia akan menyakitinya, dan dengan demikian ia akan tersakiti sendiri.

Kenapa tiba-tiba aku tertarik untuk membicarakan masalah ini? Karena aku sebenarnya merasakan hal yang sama. Ada ketakutan jauh di dalam lubuk hatiku untuk menjalin sebuah hubungan, entah itu pertemanan atau hubungan yang lebih. Aku takut untuk merasa terlalu dekat dengan mereka, dan perpisahan, entah karena sebab apapun, akan menorehkan parut di dalam hatiku.

Aku sudah kehilangan banyak, jauh di masa laluku. Aku tidak ingin kehilangan apapun lagi (and recently, I lost one of my best friend.........). Mungkin, hal dan pikiran seperti itulah yang membentuk diriku menjadi seorang yang tertutup seperti sekarang ini.

Aku sudah capek kehilangan, dan mungkin cara untuk tidak pernah kehilangan lagi adalah untuk tidak pernah memiliki. Mungkin...................

No comments: