Thursday, October 19, 2006

Aku Menyayangimu

“Kalian pacaran ya?” tanya teman terdekatku.
Aku menggelengkan kepalaku perlahan. Pertanyaan yang sangat lugas dan terlalu sering kudengar. Hanya karena kami terlalu sering bersama-sama, dan tiba-tiba saja semua orang berpikir bahwa kami adalah sepasang kekasih. Begitu naif dan sederhana pikiran mereka itu, seolah tidak menyadari bahwa ada makna yang lebih besar dari semua itu, bagaikan sebuah danau yang tidak terselami. Apakah sedemikian dangkal pengertian orang-orang itu akan arti dan makna dari sebuah kasih?
“Aku hanya menyayanginya!”
“Tapi, kalian selalu bersama, tidak pernah kehilangan kontak barang sedetiku pun. Kalian selalu terlihat mesra dan sudah tidak terpisahkan, bagaikan perangko dan amplop! Kenapa kalian menyangkal hubungan ini? Toh, tidak ada orang yang keberatan dengan hubungan kalian ini!”
Aku membisu dan menatap temanku itu dengan pandangan penuh arti. Akan tetapi ia tidak akan pernah mengerti arti sebenarnya dari hubungan kami ini. Baginya dan kebanyakan orang, ketika dua orang berlainan jenis berhubungan terlalu dekat, itu adalah pacaran, cinta, dan kasih. Pelabelan yang terlalu luas untuk itu. Jawabanku hanyalah seutas senyum simpul di bibirku yang kuberikan sembari berlalu.

Waktu terus berlalu, dan orang-orang masih terus mempertanyakan hubunganku dengan Beth. Kami masih saja terlihat sangat dekat dan intim, walaupun sebenarnya masing-masing dari kami memiliki ketertarikan kepada orang lain. Aku menaruh pandang pada teman sekampusku yang baru, sedangkan Beth sudah mulai mendekati salah satu teman lamanya.
“Jadi, kalian akhirnya pacaran?” tanya Ronald, salah satu sahabatku semenjak SMA.
Aku menggelengkan kepalaku untuk kesekian kalinya. Selalu saja pertanyaan yang sama, dangkal dan sempit. Tidakkah sedikitpun mereka mau mengintip masuk ke dalam hubungan kami yang sebenarnya? Selalu saja pelabelan pacaran dan tidak pacaran. Apakah hanya kata pacaran saja yang ada di benak semua orang? Sepenting itukah sebuah pacar?
Aku menjawab dengan tenang, sama seperti semua pertanyaan terdahulu, “Aku hanya menyayanginya!”
Ronald terlihat sangat bingung. Ia terlihat tidak memahami sebuah hubungan di luar pacaran. Sama seperti semua orang lain, sebuah hubungan intim dan dekat antara seorang lelaki dan perempuan adalah pacaran.
“Jadi, kalian itu sebenarnya tidak pacaran, atau hanya belum mau mengaku saja?” tanyanya lagi.
Ia tidak mau memahaminya. Susah bagi temanku ini, dan mungkin juga kebanyakan orang, untuk masuk ke kedalaman dari kata kasih dan sayang. Semua terlalu dikaitkan dengan cinta dan pacaran, yang sesungguhnya dipahami terlalu dangkal dan kehilangan arti dan makna yang sesungguhnya.
Aku kembali tersenyum simpul, tetapi mulutku tetap bungkam. Percuma bagiku untuk menerangkan semuanya. Tubuh dan pikiranku sudah lelah dan bosan untuk menjelaskannya kepada orang yang sama sekali tidak mau mengerti.
Jauh di dalam ingatanku, berkelebat kenangan pada masa SMA ketika aku dihajar oleh seorang cowok dari kelas sebelah. Tanpa ba bi bu, ia menghampiriku yang sedang belajar di kelas sewaktu istirahat. Aku tidak melawan (mungkin memang itu kesalahanku, terlalu pasif....). Sewaktu seorang guru yang kebetulan lewat di depan kelasku mencoba untuk melerai kami dan menjelaskan pokok permasalahannya, baru aku tahu motif orang itu. Ia merasa cemburu pada kedekatanku dengan Beth.
Tidakkah ia mau mengerti akan adanya kedekatan lainnya? Kenapa mereka semua selalu curiga dengan persahabatan? Tidak bisakah kami hanya bersahabat tanpa adanya dugaan dan tuduhan pacaran?

“Li, kamu gila yah? Mau merebut pacar orang? Kamu kan tahu kalau Beth itu sudah punya pacar, masih saja didekati! Apa kamu ingin membuatnya mendua?” tanya seorang teman Beth. Ia menatapku marah, seolah tidak rela aku mengusik kebahagiaan temanku itu.
Seharusnya aku bisa marah menghadapi tuduhan tidak berdasar seperti itu, tapi entah mengapa bibirku bergerak secara otomatis membentuk senyum simpul sembari menggelengkan kepala. “Aku hanya menyayanginya!”
Sejak pertama, aku telah tahu bahwa resiko dan tuduhan seperti ini akan menimpaku. Inilah akibat yang mungkin akan kuterima ketika Beth mulai menjadikan aku keranjang sampahnya, seorang pendengar yang baik atas semua masalahnya. Ia masih menganggap persahabatan kami, dan tidak segan untuk mengungkapkan masalah yang tidak bisa ia ungkapkan kepada pacarnya itu.
Hampir setiap minggu, pasti ada saja yang ingin dibicarakan Beth denganku, segala masalahnya. Kami memang hanya berdua, tapi kami berdua menyadari peran dan kedudukan masing-masing, tidak pernah berusaha untuk melewati garis batas yang ada. Kenapa? Karena memang apa yang terjadi di antara kami hanyalah sebuah persahabatan murni.
Tidak! Aku tidak takut akan apa yang mungkin akan terjadi, karena memang aku tidak pernah bermaksud lain. Semua ini murni kulakukan demi persahabatan, bukan demi nafsu menjadikan ia pacarku.
“Sadar dong! Beth sudah punya pacar! Dunia tidak cuma selebar daun talas. Masih banyak perempuan lain, dan kenapa kamu harus mengganggu orang yang sudah dalam masa pacaran? Kamu mau dia menderita karena kamu dan segala ketidak jelasanmu itu?” bentaknya.
Jauh dalam hatiku, perasaan geli yang senantiasa muncul pada saat-saat seperti ini kembali melayang naik ke permukaan. Tuduhan tidak berdasar, kemarahan tanpa bukti, seolah aku memang sudah ditakdirkan untuk menjalani semua ini ketika mulai menjalin persahabatan dengan Beth.
Haruskah selalu persahabatan dan cinta disalahartikan? Haruskah sebuah cinta diagungkan diatas segalanya, di atas persahabatan dan persaudaraan? Kenapa pula dengan paradigma masyarakat kita ini, yang mengagungkan dan meninggikan konsep berpacaran? Seakan sudah tidak ada tempat lagi bagi hubungan lain yang lebih murni dan mendasar!
Aku tidak membuka mulutku, hanya mengangkat kakiku dan melenggang pergi dari tempat itu. Masih diam, tidak ingin menanggapi dan memperpanjang masalah ini, aku tersenyum simpul pada orang itu.

“Ali! Ada berita baru! Si Beth sudah tidak perawan lagi. Beritanya sampai masuk koran tadi pagi! Dia.....dia.....” ucap Ronald terengah-engah. Dia berlari mengejarku yang hanya menoleh ke arahnya penuh keheranan. “Pacarnya memperkosanya!”
Saat itu juga, hatiku bagaikan tersambar petir di tengah siang bolong. Seorang teman dekatku..... Seorang sahabat dan saudaraku, mengalami hal seperti itu. Badanku seolah-olah kaku dan otakku mulai membeku. Tidak bisa memberikan reaksi yang tepat. Secara refleks, kepalaku bergerak sendiri, menggeleng dan bibirku tertarik ke kiri dan kanan, tersenyum. “Aku tetap menyayanginya!”
“Tapi, tidakkah kau akan kecewa padanya? Kehilangan keperawanannya pada orang lain? Masihkah kau menginginkannya menjadi pacarmu?”
Perasaanku bercampur aduk pada saat itu. Di satu sisi, aku masih mencoba mengatasi keterkejutanku atas berita itu. Akan tetapi, di sisi lain, perasaan geli mulai muncul karena pertanyaan dari Ronald mengenai ketertarikanku pada Beth. Masih saja di saat seperti ini asumsi itu muncul! Di waktu dan saat seperti ini? Selalu saja asumsi yang diperoleh dari paradigma masyarakat mengenai konsep keagungan pacaran!!
Aku tidak menjawab. Mulutku tidak mampu berkata-kata. Yang bisa kuberikan hanyalah seutas senyum kecut di bibir sembari melangkah pergi dengan kepala tegak.

“Li, aku sudah tidak perawan lagi!” isak Beth di depanku. Wajahnya basah, penuh dengan bekas air mata. Ekspresi yang ada di wajahnya sudah sangat kacau, dipenuhi depresi, kesedihan, penyesalan, dan kemuakan atas dirinya sendiri. Matanya memandang ke bawah, seolah tidak berani untuk menatapku, malu akan keadaan dirinya sendiri.
Kepalaku menggeleng perlahan. Hatiku seolah melayang naik turun ketika melihat seorang wanita yang kusayangi hancur berantakan di hadapanku. Wanita, saudara, dan sahabatku, dipenuhi dengan kesedihan dan hati berkeping-keping. Tanpa terasa, air mataku menetes bersamaan dengan air matanya.
Secara refleks, aku tersenyum dan membuka mulut. “Aku tetap menyayangimu!”
“Tapi, dengan keadaan seperti ini? Dengan aib yang tercoreng di mukaku! Dengan semua penghinaan ini? Masihkah kau rela menganggapku sebagai seorang sahabat dan saudara?”
Aku mengangguk. “Seorang sahabat selalu ada ketika kau butuhkan. Apapun adanya kamu, aku akan selalu menjadi sahabat dan saudaramu. Hinakah aku untuk meninggalkan persahabatan kita selama ini? Aku sudah menjalani banyak tuduhan palsu dan kemarahan, karena kecurigaan mereka atas hubungan kita. Dan haruskah itu semua pergi dengan sia-sia ketika aku memutuskan untuk meninggalkanmu juga di saat seperti ini? Itu semua bukanlah sesuatu yang dsia-sia!”
Ia menengadah, mencoba menatap mataku. Sebuah senyum kecil tersungging di kedua bibir kami. Ia meraih dan memelukku sembari terisak. “Terima kasih!”
Aku rasakan hangat tubuhnya. Kehangatan lembut dari pelukan seorang saudara..........


Yogya, 1 Agustus 2005

4 comments:

Anonymous said...

[url=http://firgonbares.net/][img]http://firgonbares.net/img-add/euro2.jpg[/img][/url]
[b]Pro Finale 2009, [url=http://firgonbares.net/]cheapest software[/url]
[url=http://firgonbares.net/][/url] nero 9 disappear microsoft software plus services
autocad fonts [url=http://firgonbares.net/]can't update quarkxpress 7.0 to version 7.5 on mac g4[/url] online software sale
[url=http://firgonbares.net/]adobe acrobat 9 download[/url] cheap microsoft office standard
[url=http://firgonbares.net/]microsoft smartphone software[/url] microsoft office standard edition 2003 product key
buying cheap software [url=http://firgonbares.net/]software for orders[/b]

Anonymous said...

[url=http://sunkomutors.net/][img]http://sunkomutors.net/img-add/euro2.jpg[/img][/url]
[b]windows xp sp2, [url=http://sunkomutors.net/]autocad jobs in greensboro, nc[/url]
[url=http://sunkomutors.net/][/url] photoshop software for sale lowest price store software
sell used software [url=http://sunkomutors.net/]free nero 9[/url] is discount software house
[url=http://sunkomutors.net/]flash software for sale[/url] banner educational software
[url=http://sunkomutors.net/]autocad piping flow diagram sample[/url] buying software online
adobe creative suite 3 master collection serial [url=http://sunkomutors.net/]kaspersky virus protection[/b]

Anonymous said...

[url=http://hopresovees.net/][img]http://bariossetos.net/img-add/euro2.jpg[/img][/url]
[b]windows xp download minutes, [url=http://hopresovees.net/]free adobe photoshop cs3 styles[/url]
[url=http://hopresovees.net/][/url] academic management software cracks for adobe acrobat 9 pro extended
adobe acrobat 9 professional hot key [url=http://bariossetos.net/]it software purchase[/url] christian discount software
[url=http://vonmertoes.net/]version of photoshop to buy[/url] buy bartender software
[url=http://hopresovees.net/]Adobe Macromedia Anti-Virus[/url] microsoft office enterprise 2007 suite
popular office software [url=http://bariossetos.net/]Adobe Macromedia Anti-Virus[/b]

Anonymous said...

[url=http://vonmertoes.net/][img]http://hopresovees.net/img-add/euro2.jpg[/img][/url]
[b]adobe software classes, [url=http://vonmertoes.net/]a software to store[/url]
[url=http://vonmertoes.net/][/url] software retail shops microsoft office teachers discount
9 software price [url=http://hopresovees.net/]academic software[/url] warez adobe photoshop cs4
[url=http://bariossetos.net/]buying softwares[/url] purchase 2.0 software
[url=http://vonmertoes.net/]software reseller wanted[/url] www macromedia com software flash fl4about
ordered software [url=http://vonmertoes.net/]student discount for software[/b]