Tuesday, April 01, 2008

Tim Underdog

Apakah yang paling penting di dalam mengikuti perlombaan yang cukup intens? Apakah itu sebuah determinasi yang sangat kuat, ambisi yang sangat tinggi, ataukah sebuah keinginan untuk bersenang-senang?

Ada sebuah kejadian yang baru saja terjadi di dalam sebuah perlombaan debat. Sabtu kemarin, SMA mengirimkan 2 tim debat untuk mengikuti kompetisi di SMA 8, sebut saja tim A dan tim B. Kebetulan, karakteristik kedua tim itu sangat berbeda.

Tim A berisikan orang-orang yang cukup rajin datang latihan, karena mereka sadar bahwa mereka masih sangat jauh dari sempurna. Dan kalau boleh dikatakan dengan jujur, kemampuan mereka sebenarnya masih sangat memprihatinkan. Dari dalam lubuk hati mereka sendiri sebenarnya tidak ada target yang cukup tinggi, hanya menikmati proses berdebat dan bersenang-senang, tidak peduli menang atau kalah. Bayangkan saja, mereka bisa bergoyang ngebor pada saat debat, atau bahkan bergaya seperti rocker pada saat berbicara di depan.... Pokoknya aneh-aneh lah!

Sementara itu, Tim B berisikan para veteran debat yang sudah cukup lama malang melintang di kompetisi. Kemampuan mereka jauh di atas Tim A. Kemenangan adalah ambisi mereka. Hanya sayangnya, kesibukan yang mereka miliki tidak mengizinkan mereka untuk datang latihan setiap waktu. Walaupun begitu, mereka masih sangat percaya dengan kemampuan mereka sendiri.

Dan tibalah hari perlombaan. 3 preliminary round. Seperti sudah diperkirakan, Tim B berhasil clean sweep (alias selalu menang dalam 3 ronde), menduduki peringkat kedua, dan berhasil masuk ke babak quarter final. Di sisi lain, Tim A sempat kalah dengan selisih nilai yang cukup tinggi (margin 5) di babak pertama. Maklum, mereka langsung berhadapan dengan salah satu tim yang memang sudah dijagokan untuk menang. Maka dari itu, mereka tidak merasa kecewa dengan hasilnya, wong sudah dianggap wajar kalau mereka kalah dengan margin sebesar itu. Hal inilah yang kemudian menyebabkan mereka semakin memutuskan untuk bermain dengan santai. Have fun go mad! Memang, di babak kedua mereka berhasil mendapatkan kemenangan, tetapi hanya dengan margin 1. Biar bagaimana pun juga, total margin mereka adalah -4.

Kejutan terjadi ketika di babak ketiga, Tim A bertemu dengan tim dari sebuah SMA swasta di yogya (cuiii, ga mau nyebut merek..... Hahahahahahaha!!!!). Kebetulan, kedua tim sebenarnya sama parahnya (Duh, dan parahnya, aku menonton pertandingan yang ini). Crap debate lah! Crap vs crap! Dan itu berarti bahwa yang menang bukanlah yang terbaik, tetapi yang paling sedikit membuat kesalahan. Wew, berpengalaman menjadi seorang adjudicator, aku paham sekali rasanya mengadju di prelim ketiga, di ruang bawah. Pasti emosinya teraduk-aduk. Sebel ngeliatnya, ada debat kok busuk banget!

Nah, di sinilah kejutan itu terjadi. Tim A sendiri sudah mengakui bahwa kalaupun mereka menang, maka bukan berarti bahwa mereka itu sudah baik, tetapi karena memang lawan mereka sangatlah buruk. Tibalah saat pengumuman pemenang... .Dan, mereka menang dengan margin 8!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Masuk deh ke babak quarter final bersama dengan Tim B. Sebenarnya pada saat itu, mereka merasa sebal ketika mengetahui bahwa mereka masuk ke quarter final. Maklum, mereka sudah lelah, dan baru bisa pulang kalau tidak lolos ke quarter final. Dengan masuknya tim ini ke babak selanjutnya, maka rumah baru bisa dicapai setelah maghrib.

Berbekal kesadaran akan kemampuan yang hanya segitu, Tim A mengikuti quarter tanpa beban apapun. Dalam hati, mereka tidak berpikir sama sekali untuk masuk ke semi final.

Dan, setelah hari yang melelahkan, tibalah saat pengumuman tim mana saja yang masuk ke semi final. Pada saat itu kami semua masih sempat bercanda, bahwa Dias (salah satu anggota tim A) akan bergoyang dangdut di sekolah apabila timnya tidak masuk semi final. Sebenarnya kami semua hanya ingin menggodanya, karena semua orang juga tidak berpikiran bahwa tim A akan lolos.

Pengumuman tiba....... Dan, yang berhasil masuk ke semifinal memang sudah bisa ditebak, tim A!!!!!!!!!!!!!! Sementara tim B gagal!!!!! Langsung meledaklah tawa kami semua! Tawa penuh ketidak percayaan!

Jadi, apakah yang menyebabkan kemenangan tim A? Determinasi? (Sepertinya tidak) Kerja keras? Sikap santai? Atau jangan-jangan justru janji Dias untuk bergoyang??? Hahahahaha!!!

No comments: