Friday, May 20, 2005

Honesty
I don't know, how people can stand it
for honesty could be worse than lie,
and lie could be a pressure in the heart.
And I don't know what should I do,
because I had enough pain with it,
but I had no guts to set myself free of it!
Sometimes, I hate myself for my low guts,
but sometimes I feel so comfortable to hide behind it.
Ini semua masalah klasik sih sebenernya. Beberapa orang pasti sudah memiliki interpretasi mereka sendiri-sendiri, dan mungkin beberapa orang yang sudah kenal aku lama sudah tahu mengenai ini, paling nggak kulitnya. Buat temen-temenku yang udah n pernah tahu, aku bener-bener minta maaf karena aku tetep aja pada masalah itu, walaupun aku sudah pernah ngomong ama kalian bahwa aku sudah menemukan jalan keluarnya, tapi ternyata jalan keluar itu gak selalu yang terbaik buat kita! Aku masih belum tahu, sudahkah aku jujur pada diriku sendiri, aku aku masih melakukan pembenaran atas semua yang telah kulakukan? Apakah aku masih melakukan pembelaan diri sendiri dengan cara menipu diriku sendiri, aku masih belum tahu. Hanya saja, semakin hari mataku semakin terbuka, bahwa semua ini memang tidak sesederhana dan semudah membalikkan telapak tangan.
Aku memang telah menemukan manusia-manusia yang telah jujur kepada diri mereka, dan kepada merekalah aku bisa mengatakan apa yang telah kualami, karena mereka semua telah mengetahuinya. Akan tetapi, kedekatanku dengan mereka itulah yang juga membuka mataku, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang tadi telah kutulis. Apakah aku sudah benar-benar jujur pada diriku sendiri dan lepas dari semua belenggu masa laluku?
Melalui tulisan ini, aku ingin berterimakasih untuk mereka-mereka itu, walaupun kalian telah membuka sebuah lubang dalam hidupku. Vandhy, Jo, dan Nando yang sudah jujur dan membuka diri kepada semua orang.

No comments: